Postingan

Makrab Bidikmisi 2018: Berprestasi dan Berbudi

Gambar
Penghujung Desember, tepatnya tanggal dua belas, tahun 2018, saya membersamai adik-adik Bidikmisi angkatan 2018. Forum Mahasiswa Bidikmisi (Formasi) menyelenggarakan kegiatan ini sebagai wujud pengakraban antar anggota Bidikmisi khususnya bagi anggota baru bertajuk "Menggapai Prestasi Bersama Formasi". Di sini, saya berlima dengan Mas Nafi’ (angkatan 2013), Deri (teman seangkatan), Eko (angkatan 2015), Fauzi (angkatan 2015) yang semuanya merupakan ‘pahlawan’ bagi berdirinya Formasi di IAIN Surakarta.

Semuanya Telah Berubah

Lama ngga ngeblog, rasanya kangen juga. Dulu, blog seperti buku harian yang menceritakan pengalaman selama berkunjung ke suatu tempat, menemukan momen istimewa, atau sekadar meracau. Sekarang semuanya berubah. Wajar, dahulu tentu akan berbeda dengan masa sekarang. Tapi, sepandai-pandainya, kita harus tetap bersyukur dengan apa saja yang tuhan karuniakan.

Jangan Percaya

260619. Saya sedang jenuh. Bosan. Dan ingin menulis dan menuliskannya hanya di ruang sunyi yang dapat dibaca banyak orang. Lucu memang, ingin sembunyi, tapi malah mempertontonkan diri. Tapi begitulah manusia. Kadang dipenuhi gemerlap dunia, kadang ingin benar-benar menjadi manusia sederhana dan tidak menanggung banyak mimpi dan harapan. 

Bertamu ke Lawu #2

Gambar
Pembosan itu telah enyah; kuncilah pintu rumah; tertawalah semua dalam persatuan ketika pikiran bosan. Mengutip Abdul Hadi W.M. dalam Semesta Maulana Rumi hal. 192.

Sehelai Surat Buat Bapak

Dulu aku pernah cerita bukan, tentang seorang laki-laki yang tak lain adalah suami ibuk? Iya, yang akhirnya ceritaku kuhapus lagi karena aku tak pernah tega menjadi tersangka bagi kekurangan orang lain. Malam ini aku merindukan seseorang. Sangat sangat merindukan sosok ayah yang dapat kujadikan figur sebagai laki-laki teladan. Sebagai tempat bersandar ketika anak gadisnya benar-benar membutuhkan sedikitnya jawaban atas permasalahan kecilnya.

Bertamu ke Lawu #1

Gambar
Sepanjang perjalanan menelusuri medan waktu, aku paham bahwa keberadaan kita bermula dari ketiadaan. Masa lalu memang telah berlalu, tapi ingatan membuatnya menemukan sesuatu yang baru untuk kembali diingat dan diramu sebagai bumbu masa depan—sekalipun berasal dari aneka macam kepedihan. Sebab petualangan mengajarkan kita untuk teguh berdiri; menopang hidup dan menemukan jati diri. Meskipun harus berkali-kali jatuh hingga hampir putus asa merenungi setiap detil kehidupan yang fana.

Catatan Januari

Masih berada di lingkaran Januari 18:35 WIB. Dengan sedikit kepenatan, lelah, dan bau badan yang menolak tersentuh air aku menuliskan catatan kecil perihal Januari. Menempatkan posisi duduk yang pas, memastikan notifikasi dari benda kecil bahwa orang-orang tercinta sedang berada dalam kondisi baik, sedikit mengusir dahaga dengan minum sisa air dari bekal kemarin, dan mulai menyalakan laptop dan lampu kamar.